Jumat, 29 Januari 2010

VIA DOLOROSA

Asal usul Jalan Salib Sebelum disalibkan, Yesus dipaksa memanggul salib sambil melewati beberapa jalan Jerusalem. Peristiwa itu dinamakan Via Dolorosa, yang artinya Jalan Duka atau Jalan Salib. Dalam perjalanan menuju Golgota itu Yesus diikuti oleh ibuNya, beberapa wanita saleh serta murid yang dikasihiNya. Menurut legenda, tidak terlalu lama sesudah penyaliban Yesus, para pengikutNya mulai mengikuti jejak-jejak Yesus sampai ke Golgota.
Nama Via Dolorosa menjadi populer sejak abad XVI. Jumlah stasinya, yaitu 14, ditetapkan oleh Ordo Fransiskan pada abad XIX. Via Dolorosa bermula di Benteng Antonia, tempat Yesus dihadapkan kepada Pilatus dan dihukum mati, menuju Kalvari yang dalam bahasa Yunani disebut Golgota, yang pada waktu itu terletak di luar tembok kota. Bagi setiap orang Katolik, jalan Salib merupakan salah satu kebaktian yang amat membantu lebih mengenal dan mengasihi Yesus yang mengorbankan segala sesuatu demi keselamatan umat manusia.
Di Yerusalem, ibadah ini dipimpin setiap hari Jumat oleh para biarawan OFM dan diikuti oleh banyak peziarah. Stasi I-IX terdapat di jalanan menuju Basilika Makam Suci, stasi X-XIII ada di kapel Kalvari, sedangkan stasi XIV – di kapel Makam Suci.
Stasi – stasi
Via Dolorosa dibagi menjadi 14 stasi yakni;
VStasi I : Yesus dijatuhi hukuman mati
VStasi II : Yesus memanggul Salibnya
VStasi III : Yesus jatuh untuk pertama kalinya
VStasi IV : Yesus berjumpa dengan Bunda Maria (Ibu Yesus).
VStasi V : Simon dipaksa memanggul salib Yesus
VStasi VI : Veronika menyeka wajah Yesus
VStasi VII : Yesus jatuh untuk kedua kalinya
VStasi VIII : Yesus bertemu para wanita Jerusalem
VStasi IX : Yesus jatuh untuk ketiga kalinya
VStasi X : Pakaian Yesus ditanggalkan
VStasi XI : Yesus dipaku pada kayu salib
VStasi XII : Yesus Wafat di Salib
VStasi XIII : Jenazah Yesus diturunkan dari salib
VStasi XIV : Jenazah Yesus dimakamkan

Senin, 11 Januari 2010

MILIKILAH IMPIAN BESAR..


"Lihat, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam dibawah tenda". (2 Samuel 7:2).
Hampir semua orang masa itu menggangap Martin Luher King Jr. hanyalah seorang pemimpi. Bagaimana tidak? Ditahun 60an ditengah berkuasa orang-orang berkulit putih, ia berani menyatakan bahwa orang-orang kulit hitam harus punya hak yang sama. Ia dengan berani memperjuangkan penghapusan diskriminasi rasial. Pengikut prinsip perjuangan Mahatma Gandhi ini berjuang dengan menghindari kekerasan dengan penumpahan darah. Ditengah pidatonya yg berapi-api, ia menyatakan mimpi dan harapannya bagi bangsa Amerika. Iapun menegaskan bahwa hidup harus punya makna. Puncaknya adalah kejadian pada 28 Agustus 1963 yang sangat bersejarah itu. Di Washington DC, ia menyampaikan pidato untuk memperjuangkan persamaan hak. "I have a dream" itulah salah satu kalimat dalam pidatonya. Terbuktilah mimpinya itu ? Ternyata keyakinannya justru berujung kematian, 4 april 1968, ia mati ditembak. Tetapi sekalipun Martin Luther King Jr. telah mati, mimpi dan harapannya tetap hidup. Baru 40 tahun kemudian, sejarah baru terukir di tanah Amerika bahkan di dunia. Barack Hussein Obama terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama Amerika Serikat.

Jadi impian akan membawa hidup kita pada sebuah tujuan hidup yag lebih bermakna, sudahkah anda memiliki impian hari ini................Dikutip
dari Spirit Motivator bulan Juni 2009.

Minggu, 10 Januari 2010

PUJILAH TUHAN SELALU


Pujilah Tuhan hai jiwaku dan jangan lupakan segala kebaikannya (Mazmur 103: 2) Jangan biarkan rasa bersalah di Tahun Lalu yang terus mengikat hidup kita. Kini kita memasuki Tahun yang baru dengan keyakinan teguh karena "Allah turut bekerja dalam setiap perkara untuk mendatangkan kebaikan" (Roma 8;28)...Selamat memasuki minggu kedua Tahun Baru 2010....syallom.....