Ada dua perikop yang menjadi bacaan kita hari ini, yang memperlihatkan gambaran dua kelompok orang. Perikop pertama berkisah tentang pemanggilan para murid oleh Yesus. Panggilan Yesus "Mari, ikutlah aku..... " adalah panggilan untuk menandatangani kontrak seumur hidup. Mengapa demikian? Karena panggilan ini menimbulkan konsekuensi untuk meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikut Yesus ke mana pun Dia pergi. Panggilan ini melahirkan perubahan status, dari penjala ikan jadi penjala manusia. Sebutan `penjala manusia' mengingatkan kita pada Yer. 16:16. Di ayat itu, Allah mengutus penjala untuk mengumpulkan Israel ke pembuangan. Dalam bacaan ini Yesus memanggil penjala ikan untuk memberitahukan akhir dari pembuangan Israel secara rohani dan mempersiapkan mereka menerima kehadiran Mesias. Bagaimana respons keempat pria itu? Mereka meninggalkan pekerjaan mereka dan mengikut Yesus. Ini teladan bagi kita dalam menanggapi panggilan Tuhan.
Perikop kedua bertutur tentang orang banyak yang bersedia mendengar pengajaran Yesus, melihat mukjizat yang Dia lakukan, dan menyiarkan berita tentang kehebatan kuasa-Nya. Mereka berbondong-bondong mengikut Dia. Meski demikian, orang banyak itu tidak memperlihatkan komitmen untuk menjadi murid Yesus. Mungkin mereka senang mendengar pengajaran-Nya atau kagum melihat mukjizat yang Dia lakukan. Namun apa mereka mau mengikut Yesus sampai meninggalkan segala sesuatu? Masih tanda tanya!
Membandingkan kedua kelompok itu, termasuk kelompok yang manakah Anda? Yang mau berkomitmen untuk benar-benar ikut Yesus, bahkan meski harus meninggalkan segala sesuatu? Atau seperti orang banyak yang ikut Yesus hanya karena ingin memuaskan mata dan telinga? Di hari terakhir di tahun 2009 ini, kiranya kita mengambil komitmen (yang mungkin pernah kita ambil) untuk ikut Yesus sungguh-sungguh dan meninggalkan segala sesuatu yang memang harus ditinggalkan demi mengikut Dia.
Sumber : http://www.ppa.or.id/alkitab-hari-ini-275.html
Mendengar nama Negara Israel atau bangsa Yahudi langsung dalam benak kita ada rasa antipati karena dianggap Negara yang jahat dan tidak bersahabat, namun ternyata setelah saya dan rombongan ke negeri ini ternyata berbanding terbaik dari yang dibayangkan, penduduknya ramah dan baik. Satu ketika teman saya tersesat,lepas dari rombongan Ziarah, kita beranggapan ini berbahaya, ternyata orang Yahudi baik mereka mengantar teman saya kembali ke Hotel dan diberikan uang taxi sopir Yahudi itu menolak. Jadi menurut saya ada kebencian terhadap bangsa Yahudi akibat pemberitaan media masa yang tidak netral. Terlepas dari itu semua sebenarnya ada hal yang patut kita teladani, dan hargai untuk belajar mengapa Negara Israel menjadi Makmur, karena merekalah Bangsa Pilihan Allah, dan otaknya cerdas salah satunya dari Nutrisi makanannya ( lebih jauh baca http://fritsdimu.blogspot.com/) dan memiliki teknologi tinggi (http://jakarta.mfa.gov.il/mfm/Web/) . Nah … Pada kesempatan awal ini saya akan beberkan teknologi pertanian Israel dibawah ini.
Bangsa Israel sebelum mengenal teknologi tinggi, mereka sudah membuat fondasi yang kokoh dalam bidang pertanian. Puluhan tahun yang lalu sebelum imigran Yahudi seluruh dunia kembali ke negeri Israel, tanah disana gersang dan delapan puluh lima persen (85 %) berupa gurun pasir yang kering, tanah subur hanya sebesar 15 % saja, sangat sedikit, karena curah hujan disana dalam setahun hanya 0.01 % jadi sangat kecil kemungkinan jika mengandalkan tadahan air hujan, sehingga ketersediaan sumber daya air menjadi kendala utama disana, tetapi Puji Tuhan mereka berhasil mengatasinya. Caranya bagaimana ? .
Untuk merubah tanah kering, gersang dan gurun pasir yang susah air tersebut, salah satunya mereka membangun saluran-saluran air dan pipa-pipa air raksasa berpuluh kilo meter panjangnya dan mengambil air dari sungai-sungai dan danau , salah satunya adalah Danau Tiberias, kemudian air disedot ke tempat yang tinggi , pada puncak-puncak pengunungan dibuat semacam dumb, bak air raksasa ditampung airnya disitu, kemudian mereka mengalirinya, sebanyak 20 % untuk konsumsi perumahan dan Kota dan bahkan airnya suci hama sehingga langsung dapat diminum tanpa dimasak. Selanjutnya 80 % airnya dialiri ke sektor pertanian, kebanyakan di daerah Gunung Negev yang gersang dan selanjut dilahan pertanian tersebut, pipa-pipa tersebut dipecah-pecahkan menjadi pipa-pipa kecilsampai pada tiap akar tanamandengan menggunakan teknologi system computers diatur waktu penyiraman saat mana akar tanaman membutuhkan air (saya hanya membayangkan apa bisa ya.. teknologi ini diterapkan di NTT mengingat struktur tanah, iklim nya hampir sama).
Sehingga dengan demikian jika terjadi pemboikot dunia terhadap Negara Israel, tidak menjadi masalah karena Negara Israel sangat mandiri dari sisi pangan, ekonomi dan teknologi ditengah 5 negara arab yang mengapitnya, Hampir mirip dengan ide mengalirkan air dengan membuat saluran besar ke Southern California di Amerika susah air tetapi sejuk dari daerah sekitar nya, siapa tau insinyur perancangnya orang Yahudi yg sama juga, hebat kan…
Setelah masalah ketersediaan air dipecahkan, dalam rangka mempertahankan system pertanian modern yang terus berlanjut, maka mereka membentuk komunitas-komunitas pertanian yg dikenal dengan istilah Kibutz. Kibutz dirancang dengan baik, dimana terdapat jobdescriptions / pembagian tugas yang jelas, penentuan benih tanaman yang akan ditanam ,pembagian area lokasi, pembagian tempat pertanian, tempat tinggal, pasar dan tempat umum lainnya sampai pada model pendidikan untuk anak-anak mereka.
Hampir sama dengan konsep system Subak di Bali dan system Nagari di ranah minang yang mana ada pembagian wilayah pertanian dan sosial budaya. Kalau di Nagari ada lokasi tempat tinggal, ada surau, ada kolam air sebagai sumber air, pasar, kuburan, tanah lapang untuk acara tertentu, balai adat dan lain-lain.
Jadi Kibutz, bukan saja mengenai pertanian tetapi juga mereka mengembangkan metode pendidikan baik untuk pertanian (primer) juga pendidikan umum lainnya pada komunitas dari tingkat TK sampai SMA, mereka belajar di tempat khusus (sekolah bersama ) dan mendapatkan pelajaran-pelajaran dasar ketika orang tua mereka bekerja di daerah pertanian . setelah tamat SMA anak-anak petani diberikan keterampilan khusus yg sesuai dg keahlian pertanian yg dibutuhkan, sehingga setelah lepas masa pendidikan mereka telah siap membantu orang tuanya mengembangkan usaha pertanian.
Jadi tidak repot lagi, tenaga ahli pertanian yang muda, produktif dan fress sudah tersedia, mereka terus mengembangkan teknologi pertanian yang telah dikembangkan orang tua mereka. Bagaimana jika dibandingkan dengan Indonesia, pendidikan Indonesia, misalnya seorang anak petani telah Sarjana, ketika ditanya apakah mau bekerja di Desanya atau di Kota, pasti memilih di Kota ? apa sebabnya, karena di sekolah mendapatkan pelajaran yang tidak sejalan dengan kegiatan pertanian, mereka malah diajari ilmu-ilmu dan keterampilan yang jauh dari dunia sehari hari mereka, sehingga mereka terasing sendiri dg lingkungan asalnya,setelah lulus sekolah tak mau turun ke sawah atau ladang , tapi pergi mencari kerja ke kota , karena itu tidak heran pertanian di tempat kita tidak mendapat kemajuan berarti dari sisi teknologi dan bisnis.
Jadi bagaimana menurut pendapat Anda ? berikan komentar dibawah ini !!..
Kota Bersejarah Betlehem adalah sebuah kota mungil di Yudea. Dalam bahasa Arab, nama Betlehem diartikan “rumah daging”, tetapi dalam bahasa Ibrani, artinya “rumah roti”. Untuk pertama kalinya kota ini disebut dalam Kitab Kejadian 35:19 sehubungan dengan Rahel, istri Yakub ; “Setelah Rahel meninggal, ia dikuburkan di sisi jalan yang menuju ke Efrata, yang sekarang bernama Betlehem”. Dari kota ini berasal Raja Daud (1 Sam 17:12) yang melalui Nabi Natan menerima janji Allah mengenai kedatangan Mesias; “Untuk selama-lamanya seorang dari keturunanmu akan memerintah sebagai raja (2 Sam 7:16).Janji ini terlaksana dalam diri Yesus Kristus yang juga lahir di Betlehem. Ketika Kaisar Agustus mengadakan sensus penduduk di seluruh kekaisarannya, Maria dan Yosef berangkat dari Nazaret ke Betlehem, karena mereka berdua adalah keturunan Daud, jadi harus mendaftarkan diri di tempat asalnya. " Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat lain bagi mereka di rumah penginapan" (Luk 2 : 6-7). Di masa kini, Betlehem didiami oleh orang-orang Arab beragama Kristen. Banyak di antara mereka menyibukkan diri dengan produksi berbagai benda agama yang dijual sebagai souvenir di seluruh Israel.
Halaman dan tembok utama Basilika KelahiranPara peziarah harus melewati sebuah halaman luas dan cukup panjang untuk sampai ke Basilika Kelahiran yang bagian luarnya tampak mirip sebuah benteng. Basilika itu diapit oleh tiga biara : Katolik (OFM), Ortodoks Yunani dan Ortodoks Armenia. Dahulu kala ada 3 pintu masuk ke dalam basilika, tetapi sekarang tinggal 1 pintu saja, lagi pula rendah sekali. Tinggi pintu ini atas persetujuan wakil semua agama yang memelihara tempat suci ini, untuk pertama kali direndahkan dengan sengaja semasa Perang Salib, dan untuk kedua kalinya semasa serangan-serangan tentara Turki (abad XVII), agar musuh jangan sampai memasuki gereja dengan kuda-kudanya. Kenyataan historis ini diperindah dengan sebuah interpretasi saleh : "untuk memasuki basilika, para peziarah harus merendahkan diri, Sabda Allah telah menjadi seorang anak kecil bagi manusia, maka manusia pun harus berusaha menjadi kecil di hadapan Allah". Para penghuni Betlehem menamakan pintu ini sebagai "pintu kerendahan hati" karena orang harus tunduk merendahkan diri untuk melaluinya.
Sejarah Basilika Kelahiran YesusTempat kelahiran Yesus diingat baik-baik oleh para penduduk Betlehem, sehingga mereka menghormatinya turun temurun. Namun demi menghina agama Kristen, di tempat itu pada tahun 135, Kaisar Hadrianus mendirikan sebuah kuil dewa Adonis. Gereja pertama di Betlehem didirikan pada awal abad IV (tahun 326) atas prakarsa Kaisar Konstantinus dan ibunya, Helena, setelah terlebih dahulu kuil Adonis itu dirubuhkan.
Pada tahun 529, sebagian Basilika Kelahiran dihancurkan oleh orang-orang Samaria yang memberontak terhadap pemerintahan Kristen Bizantium. Pada tahun 570 basilika direnovasi dan diperluas oleh Kaisar Yustinianus. Pada dasarnya, bangunan ini bertahan sampai sekarang. Waktu Persia menyerang Tanah Suci (tahun 614), semua gereja dan tempat suci Kristen dihancurkan, tetapi Basilika Kelahiran luput, karena tentara Persia melihat pada tembok utamanya sebuah gambar dengan tiga orang Majus yang menyembah Yesus. Berdasarkan pakaian para majus itu, tentara Persia mengakui mereka sebagai warga negaranya sendiri.
Tembok-tembok basilika aslinya dihiasi dengan mosaik-mosaik indah, tetapi sekarang tinggal sisanya saja. Di sebelah kanan basilika terdapat gambar silsilah Yesus Kristus, sedangkan di sebelah kirinya ada gambar ekaristi yang bersumber pada Yesus. Di lantai utama basilika, di tempat yang sedikit lebih rendah dari permukaan lantai, dapat dilihat sisa mosaik yang berasal dari zaman Konstantinus.
*) Sumber : Nazarinus.com, ziarahisrael.blogspot.com.
"Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus"
Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Desember, dimana kita sebentar lagi akan merayakan Natal. Ini adalah bulan dimana hampir semua orang percaya akan lebih bersemangat dalam bekerja karena sebentar lagi akan ada libur, beberapa pesta atau tukar menukar kado dan berbagai kegiatan-kegiatan yang menggembirakan bersama keluarga dan sahabat-sahabat dekat. Sebagian dari kita mulai mengumpulkan lagu-lagu Natal agar bisa merasakan semangat Natal sejak awal bulan, bahkan mungkin ada sebagian di antara kita yang mulai membayangkan indahnya rumah diterangi kelap kelip pohon natal sebentar lagi. Pergi liburan bersama anak-anak, makan bersama keluarga besar, berkirim kartu ucapan, semua terasa begitu indah. Tidak heran mendekati Natal biasanya senyuman akan lebih mudah dijumpai di kalangan anak-anak Tuhan. Jika anda tinggal di luar negeri seperti Eropa atau sebagian dari Amerika, mungkin anda tengah menantikan turunnya salju yang sangat identik dengan Natal. Pusat-pusat perbelanjaan mulai berbenah dengan dekorasi dan lagu-lagu yang diputar pun tidak akan jauh dari lagu-lagu Natal. Salahkah itu semua? Tentu Tidak. Kelahiran Yesus sudah sepantasnya kita sikapi dengan sukacita. KedatanganNya ke dunia ini membawa misi penting untuk menebus kita semua, sebagai bukti nyata betapa Tuhan mengasihi manusia dan tidak ingin satupun dari kita untuk binasa. Dengan begitu indahnya Alkitab menuliskan firman Tuhan ini: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Oleh karenanya sukacita hadir di dalam diri kita, dan sebagai manusia tentu kita akan merayakannya melalui berbagai kegiatan yang diisi dengan kegembiraan. Pertanyaannya, apakah semangat Natal hanyalah berbicara atau berkaitan dengan pesta, tukar menukar kado, mendengar dan menyanyikan lagu-lagu Natal dari artis ternama? Jika itu yang menjadi gambaran bagi kita, maka itu tandanya kita belumlah sepenuhnya mengerti apa yang seharusnya menjadi semangat Natal yang sesungguhnya.
Natal adalah saat dimana kita merayakan kelahiran Yesus Kristus ke dunia. Seperti yang saya sebutkan di atas tadi, Natal ada karena kasih Tuhan yang begitu besar atas kita. Tuhan merelakan anakNya yang tunggal turun ke dunia ini, mengambil rupa sama seperti kita, menebus dosa-dosa kita semua agar kita tidak binasa, melainkan bisa memperoleh kehidupan yang kekal. Hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan, sehingga hari ini kita bisa "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia" (Ibrani 4:16), tinggal dan diam di dalam hadirat Tuhan. Ini sesuatu yang luar biasa yang bisa kita nikmati lewat penebusan Kristus. Mari kita lihat bagaimana briliannya Paulus menggambarkan hal ini dalam Filipi 2. "Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus" (Filipi 2:5). Pertama, lihatlah bahwa Yesus tidak menganggap bahwa kesetaraanNya dengan Allah harus dipertahankan. Yesus adalah Allah. Tapi meski demikian, "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia." (ay 6-7) Yesus mengosongkan diriNya. Maknanya? Dia rela mengambil rupa seorang hamba dan dilahirkan seperti manusia. Kedua, Yesus mau merendahkan diriNya untuk taat sepenuhnya menjalankan misi yang digariskan Tuhan sampai kepada kematianNya di atas kayu salib. Semua dilakukan demi kita semua manusia. "Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (ay 8). Ini semua Dia lakukan karena kasih yang begitu besar kepada kita. Dan bagi kita manusia yang telah ditebus, sudah seharusnya kita meneladani apa yang telah diperbuat Kristus kepada sesama kita pula. We think the way He thinks, Tuhan Yesus memikirkan nasib manusia, karena itulah Natal ada. Jika Dia memikirkan nasib kita, tidakkah itu berarti bahwa kita pun harus merepresentasikan itu dengan mengasihi sesama kita juga?
Lewat pertobatan kita, kita meninggalkan kehidupan lama kita yang penuh cacat dan diperbaharui dalam roh dan pikiran kita dan menggantikannya dengan sebentuk hidup sebagai manusia baru yang telah sesuai kehendakNya dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya sesuai kehendak Tuhan. (Efesus 4:22-24). Be constantly renewed in the spirit of your mind. Roh kita sudah diperbaharui, maka pemikiran kita pun seharusnya mengikuti itu. Ironis sekali jika kita yang seharusnya sudah diubahkan menjadi manusia baru tapi masih juga belum bisa menanggalkan berbagai pemikiran-pemikiran lama, masih terpusat pada kepentingan dan hal-hal yang menyenangkan secara pribadi lalu tidak tergerak untuk memikirkan saudara-saudara kita lainnya yang tengah menghadapi pergumulan berat.
Di saat kita merancang berbagai kegiatan seperti pesta, liburan ke luar kota atau ke luar negeri atau bentuk-bentuk perayaan lainnya, ada banyak saudara kita yang mungkin makan sehari sekali saja masih sulit. Ada banyak yang tengah meratap memohon belas kasih akibat beratnya beban hidup. Ketika Yesus sudah melakukan itu semua lewat kedatanganNya ke dunia ini, sudahkah kita merepresentasikan semangat Kristus itu? Apakah kita mau merendahkan diri kita juga untuk berkorban, melayani dan membantu saudara-saudara kita yang sedang menderita? Itulah yang menjadi semangat Natal yang sesungguhnya. Memasuki Natal tahun ini, marilah kita lebih peka dan peduli lagi terhadap sesama kita. Tidak akan ada perayaan Natal jika Kristus tidak datang ke dunia untuk menebus kita. Dia telah mengosongkan diri, mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati di kayu salib sehingga kita bisa menikmati hadirat Tuhan hari ini dan mendapat jaminan keselamatan dalam kehidupan kekal. Demikian pula seharusnya kita bersikap. Semangat Natal sesungguhnya adalah semangat yang meneladani Kristus, dimana kita mau meluangkan waktu, tenaga dan sebagian dari yang kita miliki untuk membantu sesama kita yang menderita. Mereka pun ada dalam kasih Tuhan, mereka pun terlukis dalam telapak tanganNya dan tergambar dalam ruang mataNya. Tuhan mengasihi mereka sama seperti Tuhan mengasihi kita. Dan jika Tuhan saja mengasihi mereka, kita pun sudah selayaknya mengasihi mereka juga. Membantu mereka yang kekurangan, membagi sukacita dan berkat kepada mereka, sehingga mereka bisa tersenyum dan dapat merayakan kelahiran Kristus bersama kita tanpa harus menangis lagi, itulah semangat Natal yang sesungguhnya. Mari masuki masa Natal dengan semangat Natal yang benar.
Portret semangat Natal sepantasnya tergambar dari kepedulian kita terhadap sesama
Sumber : http://renungan-harian-online.blogspot.com/
Heptapegon
Di zaman kuno, tempat yang kini dikenal sebagai Tabgha, dulu bernama Heptapegon, artinya Tujuh Mata Air. Menurut tradisi Kristen yang amat tua, wilayah di sekitar Tabgha paling disukai oleh Yesus. Gema tradisi ini dapat ditemukan dalam sebuah dokumen yang dikenal sebagai Catatan perjalanan Eteria yang berziarah ke Tanah Suci pada tahun 393-396. Eteria bercerita bahwa tidak jauh dari Kapernaum dapat dilihat tangga batu yang pernah diinjak oleh Tuhan Yesus. Di situ terdapat pula padang rumput dengan banyak pohon palem.
Di dekatnya ada tujuh mata air, yang berlimpah-limpah airnya. Di padang rumput itulah Yesus mengenyangkan khalayak dengan lima roti dan dua ikan. Cadas, tempat Tuhan menaruh roti itu, telah diubah menjadi altar. Dekat tembok gereja ada sebuah jalan; di jalan itulah Matius duduk sebagai pemungut cukai. Di bukit yang berdekatan ada sebuah gua. Di atas gua itu Tuhan menyampaikan sabda-sabda bahagia.
Gereja Penggandaan Roti
Sesuai dengan laporan Eteria, Yesus memang menggandakan roti dan ikan di tempat yang kini disebut Tabgha. Hal ini terbukti dari penggalian arkeologis yang dilakukan di situ. Peristiwa penggandaan roti ajaib itu dilestarikan dengan didirikannya sebuah gereja pada awal abad IV. Tetapi karena gereja pertama itu hancur akibat gempa bumi dahsyat pada tahun 419, maka pada pertengahan abad V dibangunlah gereja kedua dalam bentuk basilika. Diketahui bahwa gereja kedua itu panjangnya 30 m dan lebarnya 20 m. Gereja itu dihiasi dengan mosaik-mosaik yang indah hasil karya seorang seniman dari Mesir.
Burung yang digambarkan pada mosaik itu melambangkan manusia, ular melambangkan setan, sedangkan burung flamingo melambangkan Kristus. Mosaik yang mengabadikan penggandaan roti ( bakul berisi roti dan ikan ), dapat disaksikan di depan altar; dibuat pada abad V atau VI. Gereja yang ada sekarang, dibangun atas fundamen konstruksi dari zaman Bizantium. Gereja ini maupun biara di sampingnya diurus oleh para biarawan OSB ( St. Benediktus ) dari Jerman. Seluruh kompleks ini dibangun berkat sumbangan umat Katolik Jerman.
Gereja Primat Petrus
Di pinggir Danau Tiberias, tidak jauh dari Gereja Penggandaan Roti, terdapat sebuah gerja mungil namun sangat mengesankan yang terletak di atas sebuah tanjung cadas. Gereja ini milik para biarawan OFM, dan dikenal sebagai Gereja Primat Petrus atau juga sebagai Gereja Penampakan Tuhan yang Telah Bangkit. Disebut Gereja Penampakan Tuhan, sebab konon di tempat inilah Yesus yang sudah bangkit menampakkan dirinya kepada tujuh rasul yang sepanjang malam tidak berhasil menangkap ikan, namun atas perintah Yesus menangkap 153 ekor ikan. Sesudahnya Yesus mengadakan sarapan bersama para rasulnya. Kisahnya dapat dibaca dalam Injil Yohanes (21:1-14). Gereja ini disebut pula sebagai Gereja Primat Petrus, sebab sehabis sarapan, Yesus sebanyak tiga kali bertanya kepada Petrus, apakah ia mengasihinya.
Setelah Petrus berkata, “Tuhan, Tuhan tahu segala-galanya, Tuhan tahu saya mencintai Tuhan” (Yoh 21:17), setelah itu Yesus mempercayakan kepadanya tugas memimpin Gereja kepada Petrus, sambil berkata, “Gembalakanlah dombadombaKu". Kata primat adalah singkatan kata latin primatus yang searti dengan kedudukan utama / tertinggi, kekuasaan. Di dalam gereja yang mengabadikan peristiwa ini terdapat cadas di lantai yang dinamakan Mensa Christi (=meja Kristus), karena di situlah Yesus duduk makan ikan bersama para rasulNya. Gereja yang sekarang berdiri di tempat ini didirikan pada tahun 1934 di atas reruntuhan beberapa gereja sebelumnya.
Gereja Pater Noster dibangun diatas tempat dimana Tuhan Yesus biasa mengajar murid-muridNya doa Bapa Kami, mengeluarkan pernyataan kehancuran yang luar biasa atas Yerusalem, kedatanganNya kembali dan akhir dari dunia (Matius 24: 1-3, Lukas 21 : 5-7). Constantine, orang yang membuat bangunan indah di gua Kelahiran Yerus Kristus di Betlehem dan kuburan khusus di Yerusalem, membangun gereja di puncak Bukit Zaitun untuk mengenang kata-kata Tuhan Yesus mengenai kehancuran Yerusalem dan kedatanganNya kembali. Gereja Konstantin dihancurkan pada tahun 614 oleh Bangsa Persia dan dibangun kembali pada abad ke 12 oleh Kesatria Perang Salib. Setelah kekalahan yang dialami oleh Ksatria Perang Salib, gereja dihancurkan dan lokasi tersebut dikuasai oleh kaum muslim. Pada tahun 1868 Putri Aurelia de Bossi de la Tour d’Auvergne membeli lokasi tersebut dan menyumbangkannya ke Perancis. Pada tahun 1875 dia membangun biara untuk Biarawati ordo Carmelia. Di dalam gereja dan pada dinding serambinya, dituliskan Doa Bapa Kami dalam 62 bahasa. Putria Aurlia dimakamkan pada bagian dinding serambi. Penggalian dilakukan pada tahun 1910-1911 untuk mengangkat sisa-sisa gereja pertama. Pada tahun 1918 negara Perancis mengorganisasir dana untuk membangun basilika dunia untuk ordo Hati Suci, pekerjaan dimulai tetapi dimulai tetapi gagal untuk menyelesaikannya.
Laut Mati (nama Ibraninya : Bahr Lut, Laut Lot, atau : Yam Ha Melah, Laut Garam) terletak 392 m di bawah permukaan Laut Tengah. Tempat yang paling dalam di laut ini mencapai 400 m. Dengan demikian, bagiannya yang paling dalam di laut ini mencapai 800 m di bawah permukaan Laut Tengah, dan merupakan titik terendah di permukaan bumi. Panjang laut ini 76 km, lebarnya 16 km. Di sebelah tenggara, Laut Mati dibagi dua oleh suatu semenanjung yang bernama Lisan (=lidah) sehingga masing-masing bagiannya tidak sama besarnya.
Bagian lebih kecil, di sebelah selatan merupakan semacam danau garam sedalam 6-8 m. Diduga bahwa di bagian danau itulah dulu terletak Lembah Sidim, ketika Sodom dan Gomora dibakar dengan api dari langit. (bdk. Kej 14:3; 19:24-28). Ciri paling khas dari Laut Mati ini adalah banyaknya kadar garam yang mencapai 24-26 %, tiga kali lebih banyak dari samudera pada umumnya. Air Laut Mati menyimpan banyak mineral, antara lain magnesium klorida, kalsium klorida, magnesium bromida, sodium dan potasium. Semua mineral itu menjadi bahan industri kimia setempat yang berkembang dengan baik, dan umumnya dijadikan bahan pembuatan kosmetik yang sangat baik kualitasnya. Lumpur hitam yang dihasilkan oleh laut ini berkhasiat menyembuhkan penyakit, khususnya penyakit kulit dan otot.
Karena konsentrasi garamnya sangat tingi, di dalam Laut Mati tidak mungkin ada kehidupan organis di dalamnya. Ikan yang terbawa ke dalamnya, langsung mati. Tidak ada ikan, tidak ada burung yang mencari ikan, tidak ada rumput laut dan lainnya. Paling tidak sampai saat penglihatan Nabi Yeheskiel terpenuhi dan air yang memberi hidup mengalir dari Bait Allah di Jerusalem sampai ke Ein Gedi untuk menawarkan Laut Mati (Yeheskiel 47 : 1-10).
Dari sebelah timur, laut ini dikelilingi oleh gunung-gunung tinggi dengan Gunung Moab yang menjadi puncaknya yang tertinggi. Di sebelah barat, Laut Mati diapit oleh Gurun Yudea. Kini permukaan laut mati semakin menurun, terutama karena aliran air masuk dari Sungai Jordan banyak digunakan untuk kepentingan irigasi, sehingga deposit air yang masuk ke dalam Laut Mati pun berkurang. Karena berat jenis air Laut Mati rata-rata mencapai 1.119, maka manusia
yang memiliki berat jenis lebih rendah tidak dapat tenggelam di dalamnya, malah justru mengambang.
*) Sumber : Nazarinus.com, ziarahisrael.blogspot.com.
Tembok luar di sebelah barat Bait Suci Yahudi disebut Tembok Ratapan, yang saat ini menjadi tempat paling suci bagi umat Yahudi dunia. Menurut tradisi para rabbi, tempat ini dalam arti tertentu berperan sebagai pengganti Bait Suci. Di sinilah orang-orang Yahudi berkumpul untuk berdoa sejak zaman dahulu semenjak Bait Allah ke II dihancurkan oleh Romawi pada tahun 70.
Tembok Ratapan ini sebenarnya adalah tembok bagian barat Bait Allah Kedua yang dibangun oleh Raja Herodes Agung pada tahun 20 sebelum Kristus, yang dalam bahasa Ibrani disebut “HaKotel Ha'Ma'aravi”, artinya tembok sebelah barat. Blok-blok batu berukuran besar sekali dari zaman Herodes Agung I terletak satu di atas yang lain tanpa perbaikan selama kurang lebih dua ribu tahun.
Setelah Bait Allah dihancurkan oleh Jendral Titus pada tahun 70 masehi sesuai dengan nubuat Yesus yang digenapi (Luk 19:41), orang Yahudi sebenarnya sudah tidak mempunyai tempat suci untuk beribadah lagi. Dan juga diingat bahwa pada tahun 123 masehi hampir sebagian besar orang Yahudi tidak diperkenankan lagi berada di daerah ini, mereka diusir keluar dari tanah ini ( mengingatkan kita akan berdirinya kota pagan Aelia Capitolina di atas Jerusalem dan juga Diaspora bangsa Yahudi ke seluruh dunia). Hanya sekelompok kecil orang Yahudi yang masih ada di daerah ini mencari sisa peninggalan dari Bait Allah dan mereka menemukan sisa tembok luar sebelah barat dari Bait Allah. Barulah mulai timbul kebiasaan untuk datang berdoa di bagian tembok ini yang telah berjalan hampir dua puluh abad lamanya sampai tahun 1948. Selama Yerusalem berada di bawah kuasa Yordania (1948-1967), orang-orang Yahudi tidak dapat berdoa di tempat ini.
Tetapi setelah Yerusalem dipersatukan kembali, orang-orang Yahudi merubuhkan semua gubug di sekitar tembok ini, lalu membuka sebuah lapangan raya di sekelilingnya, sehingga sekarang mereka dapat berdoa dan berkumpul di sini dengan leluasa.
Tembok Ratapan merupakan suatu atraksi tersendiri, sehingga selalu dikunjungi banyak Turis. Pada setiap jam, siang dan malam, tanpa peduli akan musim, di dekat tembok ini dapat dijumpai orang-orang Yahudi yang berdoa dan kadang-kadang memasukkan gulungan-gulungan kertas kecil ke dalam celah-celah batu. Pada gulungan kertas itu dicatat wujud doa. Tembok ini disebut Tembok Ratapan, sebab pada tembok inilah orang-orang Yahudi sampai sekarang berdoa & meratapi kehancuran Bait Suci sambil berharap bahwa suatu saat jika Tuhan memang berkenan, Bait Suci tersebut akan dibangun kembali, dan juga meratapi akan tersebarnya sebagian besar bangsa Yahudi di seluruh dunia.
*) Sumber : Nazarinus.com, ziarahisrael.blogspot.com.
Siapa memberkati Israel maka Ia akan diberkati ..begitupun sebaliknya (Bilangan 6 : 22-27).
“Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku; biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!”- beginilah doa pemazmur sekian abad yang lalu (Mzm 137:5-6 TB). Memang dapat dipahami bahwa Yerusalem terukir dalam hati setiap orang Yahudi secara istimewa. Sebab konon di Bukit Moria, di kota inilah, Abraham mengorbankan Ishak, anaknya. Sebab kota inilah ditetapkan oleh Raja Daud sebagai ibukota negaranya. Sebab di kota inilah Raja Salomo membangun Bait Suci, kediaman Allah. Kota Yerusalem amat bernilai pula bagi umat Kristen. Sebab disinilah Yesus pernah mengajar, disengsarakan, wafat di salib dan bangkit, sambil menggenapkan karya penebusan dunia. Untuk umat Islam, Jerusalem adalah tempat naiknya (miraj) Nabi Muhammad ke surga. Inilah kota tersuci ketiga bagi umat Islam sesudah Mekkah dan Medinah. Selain itu Jerusalem menjadi tempat inspirasi bagi banyak nabi, seniman, penyair dan ilmuwan. Kini Jerusalem menjadi pusat budaya, tempat banyak museum, galeri seni, teater dan universitas. Jerusalem masa kini adalah kota yang amat moderen. Namanya yang indah searti dengan Kota Damai.
SEJARAH KOTA JERUSALEM
Dibawah ini disajikan sejumlah data historis kota Yerusalem:
Para penduduk pertama kota ini (dulu namanya Ur-salem), yaitu kaum Yebus, tinggal di bukit di sebelah selatan Bait Suci; tempat itu bernama Ofel. Pada tahun 1000 SM, kota mereka ditaklukkan oleh Raja Daud. Di Bukit Muria yang dibelinya dari kaum Yebus, Daud mendirikan sebuah mezbah bagi Allah, lalu memindahkan Tabut Perjanjian ke sana. Salomo, anak Daud, juga memilih Bukit Moria sebagai tempat Bait Suci I yang didirikannya pada tahun 950 SM.
Sesudah meninggalnya Raja Salomo, kerajaan kesatuan yang berhasil didirikan oleh Daud, pecah menjadi Kerajaan Israel (di sebelah utara) dan Kerajaan Yehuda (di sebelah selatan). Pada tahun 722 SM, Kerajaan Israel yang di utara itu segera ditaklukkan oleh Asyur dan dijadikan salah satu propinsinya. Kerajaan Yehuda bertahan sampai tahun 587, ketika Nebukadnezar, raja Babel, merebut Yerusalem, merampas kota itu, menghancurkan Bait Suci serta membawa ribuan orang Yahudi ke pembuangan
Pembuangan itu berlangsung selama 50 tahun saja. Koresy, raja Persia, yang mengalahkan Babel pada tahun 538 mengizinkan orang-orang Yahudi kembali ke negerinya untuk membangun kembali Bait Suci serta tembok-tembok Yerusalem. Para buangan itu dipimpin oleh Zerubabel, Nehemia dan Ezra. Mereka berhasil membangun kembali Baitu Suci pada tahun 515, sedangkan tembok kota Yerusalem – pada tahun 446 SM. Para penguasa Persia yang menjajah mereka pada waktu itu ternyata cukup toleran. Tetapi situasi ini berubah setelah bangsa Yahudi mulai dijajah oleh bangsa Yunani akibat kemenangan-kemenangan cemerlang Aleksander Agung dan tentaranya (tahun 333 SM).
Sayangnya, beberapa penguasa Yunani itu memaksakan budayanya dan berusaha sekuat tenaga supaya agama Yahudi hilang dari permukaan bumi. Pemberontakan melawan mereka timbul setelah Raja Antiokhus Epifanes IV menyatakan diriinya dewa dan menyuruh orang-orang Yahudi menyembahnya. Pemberontakan yang dikenal sebagai Revolusi Para Makabe itu menghasilkan semacam independensi bangsa Yahudi. Para penguasa Yunani diusir dari Yerusalem pada tahun 164 SM, sedangkan kuasa mereka beralih ke tangan tokoh-tokoh Yahudi dari dinasti Hasmonides. Tetapi kemerdekaan bangsa Yahudi berakhir setelah Jenderal Pompeius mengepung dan menaklukkan Yerusalem pada tahun 63 SM.
Raja Herodes Agung I yang pandai menjilat penguasa baru dari Roma itu, diangkat menjadi raja Yahudi pada tahun 37SM. Pada akhir pemerintahannya lahirlah Tuhan Yesus. Walaupun dibenci oleh rakyatnya, Herodes sangat berjasa sebagai bapak pembangunan. Salah satu karyanya yang megah ialah perluasan Bait Suci. Pada tahun 70, akibat berbagai pemberontakan Yahudi, tentara Roma menghancurkan Yerusalem, termasuk Bait Suci. Pemberontakan selanjutnya dipimpin pada tahun 132-135 oleh Bar-Kokhba yang gagah berani. Namun akibat pemberontakan itu Kaisar Hadrianus membumiratakan Yerusalem dan melarang orang-orang Yahudi tinggal di kota itu untuk selama-lamanya. Di atas reruntuhan kota Yerusalem didirikan kota baru yang sepenuhnya kafir dan diberi nama Aelia Capitolina. Sejak itu Tanah Suci diberi nama Palestina (dari kata Filistin yang sulit dilafalkan oleh orang Roma). Pada awal abad IV Kaisar Konstantinus menjadi Kristen. Sejak itu Tanah Suci, khususnya Yerusalem mulai diperhatikan secara khusus. Mula-mula oleh Helena, ibunda sang Kaisar. Ia mengunjungi Tanah Suci pada tahun 326 dan mendukung pembangunan Basilika Makam Suci dan Basilika Bukit Zaitun. Pada tahun 614, Palestina, yang sejak abad IV berada di bawah kuasa Bizantium, diserang oleh tentara Persia di bawah pimpinan Khosroes II. Tentara itu menghancurkan hampir semua tempat suci Kristen dan membunuh banyak orang Kristen. Keadaan Yerusalem pulih kembali setelah Bizantium, pada tahun 629, merebut kembali Tanah Suci dari tangan Persia.
Namun begitu mulai dibangun kembali, Tanah Suci diserang lagi, kali ini oleh Kalif Omar yang berhasil memasuki Yerusalem pada tahun 637. Para penduduk kota Jerusalem menyerah sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati sebelumnya. Omar adalah penguasa yang toleran dan para penggantinya berusaha mempertahankan sikap itu, sehingga Tanah Suci mulai lagi diziarahi umat Kristen dari berbagai penjuru dunia. Tempat-tempat Suci yang hancur atau rusak, dibangun kembali. Tetapi Tanah Suci semakin banyak dihuni orang-orang Arab beragama Islam yang lama kelamaan semakin memusuhi umat Kristen.
Pada waktu pemerintahan Abdul Al Malik (685-705), di Yerusalem didirikan Masjid Qubbet As-Sakhra (=Kubah Cadas) dan Masjid Al-Aksa. Pada waktu pemerintahan Al-Hakim (996-1021), umat Kristen di Yerusalem mulai dianiaya. Basilika Makam Suci dihancurkan. Aniaya yang amat mengerikan terhadap umat Kristen berakhir baru pada tahun 1021 bersamaan dengan meninggalnya Al-Hakim. Pada tahun 1070, Yerusalem dikuasai oleh dinasti Seljuk dari Turki. Pemberontakan para penduduk Yerusalem terhadap penguasa Turki berakhir dengan pembantaian. Pada tahun 1099 datanglah tentara Perang Salib dari Eropa untuk membebaskan tempat tempat suci Kristen dari tangan Islam. Mereka merebut Yerusalem, membunuh para penduduk beragama non-Kristen, mengubah semua Masjid menjadi gereja, dan langsung mulai membangun kembali Basilika Makam Suci. Sejak itu Yerusalem menjadi
kota bebagai gereja dan biara hingga tahun 1187, ketika Saladin, panglima tentara Islam, merebut Yerusalem lagi. Ia langsung memerintahkan diadakannya renovasi Masjid Al-Aksa dan membersihkan kota Yerusalem dari unsur-unsur Kristen. Dalam tahun 1229-1244 Yerusalem menjadi ibukota Kerajaan Yerusalem. Sejak tahun 1250 Yerusalem dikuasai oleh dinasti Mameluk (Arab). Mulai dari tahun 1516, Yerusalem berada di bawah kuasa dinasti Ottoman yang beragama Islam. Wangsa itu sesungguhnya meliputi suku-suku Turki nomadik, dan pendirinya ialah Osman.
.
Dalam tahap awalnya, dinasti ini mendukung pembangunan Yerusalem, tetapi di kemudian hari para penguasanya sama sekali tidak peduli akan Palestina. Keadaan Yerusalem semakin memprihatinkan. Pada pertengahan abad XIX jumlah penduduknya mencapai 11 ribu orang saja. Tetapi pada abad itu juga pengaruh Kristen di Yerusalem semakin terasa. Sejak tahun 1881 cukup banyak perantau Yahudi mulai kembali ke Tanah Suci.
.
Sehabis Perang Dunia II, Yerusalem menjadi ibukota Protektorat Palestina di bawah kuasa Inggris. Pada tahun 1947, PBB memerintahkan Yerusalem dijadikan zona Internasional, tetapi keputusan itu tidak pernah diwujudkan. Pada tahun 1948-1949, selama perang Israel-Arab, Yerusalem hancur, dan sesudahnya dijadikan dua bagian : Israel dan Yordania. Yordania mendapat Kota Lama dan hampir semua tempat suci, termasuk Qubbet As-Sakhra, Masjid Al Aksa serta Basilika Makam Suci. Di tengah kota Yerusalem didirikan tembok pemisah yang memisahkan para penduduk kota itu selama 19 tahun.
Pada tanggal 5 Juni 1967, sesudah artileri Yordania menembaki bagian Yerusalem yang dihuni oleh orang-orang Yahudi, pecahlah perang baru. Dalam 48 jam orang-orang Yahudi mencaplok Kota Lama Yerusalem, menghancurkan tembok pemisah, lalu mulai membangun semua obyek yang sempat dihancurkan oleh Yordania di wilayah Kota Lama. Sejak itu orang-orang Yahudi boleh kembali ke Tembok Ratapan sesudah 2 ribu tahun menanti-nanti saatnya untuk dapat meraba dan menciumnya dengan hormat. Selama 2 ribu tahun itulah orang-orang Yahudi biasa berkata-kata : “Tahun depan di Yerusalem !” , dan harapan untuk kembali ke Sion akhirnya menjadi kenyataan.
DAERAH BAIT SUCI YAHUDI DAHULU
Lapangan luas (bagian barat yang panjangnya 491 m, bagian timur yang panjangnya 462 m, bagian utara yang panjangnya 310 m, bagian selatan yang panjangnya 281 m) di mana kini berdiri Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock, bernama Al Haram As-Syarif. Cadas suci di lapangan ini, yang kini terletak di bawah kubah masjid, di zaman dulu merupakan puncak bukit yang secara populer dinamakan Bukit Moria untuk memperingati korban Abraham (bdk. Kej 22:1-19). Di masa pemerintahan Raja Daud, bukit ini adalah milik seorang Yebus bernama Arauna. Ia memakainya sebagai tempat pengirikan gandum. Bukit itu dibeli oleh Daud dari Arauna, lalu di atasnya didirikannya mezbah bagi Tuhan dan dipersembahkannya kurban bakaran serta kurban perdamaian.
Ceritanya dapat dibaca dalam kitab kedua Samuel, bab 24. Sejak itu Daud ingin mendirikan Bait Suci di atas bukit tersebut, tetapi rencana itu berhasil diwujudkan baru oleh Salomo, anaknya pada tahun 950 SM (kadang-kadang disebut tahun lain pula). Bait Suci I itu dihancurkan oleh tentara Babel pada tahun 586, tetapi didirikan kembali oleh Zerubabel pada tahun 516. Bait Suci II tidak seindah yang pertama. Karena itu Raja Herodes yang ingin dicintai oleh bangsa Yahudi dan berbuat apa saja supaya bangsa itu lupa bahwa ia seorang Idumea, pengagum budaya Yunani dan seorang kriminalis, mulai memikirkan pembangunan Bait Suci di Bukit Muria itu.
Pekerjaan itu dilakukan oleh puluhan ribu tukang, sedangkan ribuan orang Lewi mempelajari teknik membangun tembok. Lapangan Bukit Muria diperluas di sebelah utara dan dari semua sudut dikelilingi oleh pelataran, kecuali sebelah barat laut di mana berdiri Benteng Antonia. Pelataran timur bernama Pelataran Salomo, yang di sebelah selatan bernama Pelataran Rajawi. Setiap pelataran mencakup 4 deretan tiang setinggi 8 m. Orangorang kafir boleh berdoa di sebuah lapangan khusus yang dimasuki dengan melewati pelataran luar tadi. Mereka tidak boleh memasuki bagian yang dikhususkan bagi bangsa Yahudi saja. Hal ini diingatkan lewat tulisan dalam bahsa Yunani dan Latin yang ditempatkan pada 13 tiang.
Bila mereka memasuki daerah terlarang, mereka dihukum mati. Bangunan utama Bait Suci di sebelah timur mencakup sebuah lapangan yang dikelilingi dengan tembok. Lapangan itu dapat dimasuki lewat 9 gerbang : 4 di sebelah utara, 4 di sebelah selatan dan 1 di sebelah timur. Gerbang yang terakhir itu paling indah dan dikenal sebagai Gerbang Korintus. Gerbang itu kiranya sama dengan yang disebut “Pintu Indah” (bdk. Kis 3:2). Lapangan itu terbagi dua; yang satu dikhususkan bagi kaum wanita Yahudi dan yang lain bagi kaum pria. Bagian barat sekitar mezbah pembakaran hanya boleh dimasuki para imam.
Di sebelah barat dari mezbah ada Bait Suci yang sesungguhnya. Pembangunan bagian utama Bait Suci itu berhasil dilakukan oleh Herodes dalam 8 tahun. Tetapi pembangunan bagian-bagian lain berlangsung lama sekali. Menjelang wafatnya Tuhan Yesus, pekerjaan di daerah Bait Suci belum selesai. Sambil memandang kemegahan segala bangunan itu, Tuhan Yesus berkata, Apakah kalian melihat semuanya itu ? Ketahuilah, tidak ada satu batupun dari bangunan-bangunan itu akan tinggal tersusun pada tempatnya. Semuanya akan dirobohkan (Mat 24:2). Bait Suci Yahudi itu disebut dalam injil berkali-kali. Di situlah Zakharia mengalami penglihatan Malaikat Tuhan (Luk 1:8-22).
Maria mempersembahkan Yesus di Bait Suci itu (Luk 2:22-40). Yesus yang masih remaja bercakap-cakap dengan para ahli kitab di tempat itu (Luk 2:22-40), menyucikan Bait Suci (Yoh 2:13-22) dan di situ mengamati seorang janda yang mempersembahkan seluruh nafkahnya demi kemuliaan Allah (Luk 21:1-4). Nubuat Yesus tentang Bait Suci menjadi kenyataan pada tahun 70. Yerusalem dihancurkan, sedangkan Bait Suci dibakar. Pada tahun 132 Bar-Kokhba memimpin lagi pemberontakan Yahudi terhadap Roma.
Pada tahun 135 Kaisar Hadiranus sekali lagi bertindak secara kejam terhadap bangsa Yahudi. Di tempat berdirinya Bait Suci, ditempatkannya patung kuda. Julianus Apostata (361-362) berusaha membangun Bait Suci kembali, tetapi pekerjaan dihentikan karena nyala api yang konon keluar dari dalam tanah. Sejak itu lapangan Bukit Muria terlantar. Umat Kristen menghindari tempat ini sebagai tempat yang pernah dikutuk oleh Yesus. Daerah itu akhirnya menjadi tempat pembuangan sampah, dan begitulah keadaannya sampai datangnya orang-orang Arab ke Yerusalem. Mereka memandang Bukit Muria sebagai tempat yang disucikan oleh kehadiran Nabi Muhammad, sehingga mendirikan di atasnya salah satu masjid terindah di dunia Islam.
Masjid sekarang didirikan pada tahun 691 oleh Abdul Malik yang menggantikan sebuah masjid kecil yang berdiri di situ sejak tahun 636. Pada tahun 1099 para pejuang Perang Salib mengubah Kubah Cadas (yang secara kurang tepat disebut Masjid Omar) menjadi sebuah gereja dengan nama Templum Domini (=Gereja Tuhan). Namun pada tahun 1187, sesudah Yerusalem direbut oleh Saladin, salib emas yang ditempatkan di atas kubah masjid disingkirkan, dan sejak itu masjid itu sepenuhnya di tangan umat Islam. Tetapi masjid sekarang mengalami pemugaran berulang kali selama 13 abad.
Aug 14, 2008 at 04:14 PM) - Contributed by - Susan - - Last Updated (Aug 19, 2009 at 02:10 PM)
Oleh : Visobar Bankulon (sumber : www.in-christ.net)
Tabut perjanjian begitu erat hubungannya dengan pembangunan kembali bait suci bangsa Israel yg ke-3, masalahnya apakah tabut suci itu masih ada? Jika tidak ada, tentunya tidak mungkin ada pembangunann bait suci ke-3 Bangsa Israel pemuja YHWH. Ok berarti kita sepakat dulu kalau tabut perjanjian itu masih ada sampai hari ini. Masalahnya adalah ADA DIMANA ??
Tabut perjanjian sekarang SUDAH berada di negara Israel, pada tahun 1991 secara mengejutkan pemerintah Israel mencairkan dana sekitar 100 juta US$ untuk mengangkut sekitar 10.000 orang Yahudi Ethiopia atau biasa disebut black jews. Kenapa saya sebut-sebut Yahudi Ethiopia, ada apa dengan Ethiopia. Apakah tabut perjanjian YHWH ada disana ? bagaimana bisa ? bukankah pada Bait suci salomo sudah dihancurkan dan bangsa Israel di buang ke Babel. Dan banyak penelitian kalau sudah tidak ada lagi yang bisa ditemukan dari reruntuhan bait suci tersebut.
Nah ini dia kepingan puzzle yang perlu kita lihat dan selaraskan.
-Keturunan Ham
-Ratu Syeba
-Raja Salomo
-Raja Menelik IHam, adalah keturunan Nuh. Sem adalah si sulung, kemudian Yafet dan kemudian Ham sebagai sibungsu. Sem adalah Bapak dari mayoritas orang-orang kulit kuning (asia). Yafet kulit putih(eropa) dan Ham kulit hitam (afrika). Negara Afrika adalah negara budak pada masa imperialisme dan kolonialisme. Bisa jadi ini karena kutuk Nuh kepada Ham, karena Ham melihat Nuh telanjang dan mulutnya langsung"ember".(baca kejadian 9)Syeba, adalah suatu negri. Dikatakan dalam kitab I Raja-Raja kalau Salomo didatangi oleh Ratu negri Syeba. Bangsa Syeba ini adalah keturunan langsung dari Raema yang merupakan keturunan dari Ham (baca kejadian 10). Salomo memiliki 700 istri dan 300 gundik, pernahkah anda tahu nama salah satu istrinya?? tidak. Hanya Ratu Syeba yang pernah secara jelasdinyatakan sebagai istri dari seorang Raja Salomo.Menelik I, siapakah Menelik ? Menelik adalah Pangeran negri Syeba pengganti dari Ratu Syeba. Menelik adalah buah hati Ratu Syeba dan Raja Salomo. Pengikut dan keutrunan dariMenelik inilah yang disebut sebagai orang Etiopia Yahudi. Orang Yahudi hitam keling pemuja YHWH. Menelik tumbuhbesar dengan didikan ala Salomo, sebelum Salomo jatuh dalam penyembahan berhala. Karena Ratu Syeba meninggal, maka Menelik menjadi pewaris tahta dari Ratu Syeba. Berdasarkan kitab sejarah resmi dari negara Etiopia yang lebihdikenal dengan nama "Glory of Kings" (Kebra-Nagast) disitu tercantum apa yg telah terjadi dengan tabut perjanjian tersebut. Ketika Ratu dari Syeba meninggal dunia Pangeran Menelik I pada saat itu sudah berusia 19 th. Ia berhasrat meninggalkan Yerusalem untuk kembali kenegara Ibunya untuk diangkat menjadi raja disana. Sebelum ia berangkat, Raja Salomo telah memerintahkan para tukangnya untuk membuatkan duplikat dari Tabut Suci yang akan dihadiahkan kepada Pangeran Menelik I, sebab ia adalah putera dari istri kesayangannya - Ratu dari Syeba. Maklumlah Pangeran
Menelik I telah dididik oleh Raja Salomo untuk percaya dan taat kepada Tuhan Allah.
Pada saat pesta perpisahan Pangeran Menelik I membunuh para imam penjaga Tabut Suci dengan minuman angguryang sudah dicampur dengan racun. Dan ia membawa Tabut Suci yang asli ke Aksum (Etiopia) beserta para imam yang benar-benar taat kepada Tuhan Allah, karena ia melihat para istri dari Raja Salomo semuanya sudah tidak percaya kepada Tuhan Allah lagi, mereka semuanya sudah menjadi murtad dan berdosa terhadap Tuhan Allah, oleh sebab itulah Tabut Suci nya dicuri dan dibawa oleh dia kenegaranya. Sedangkan copy dari Tabut Suci yang seyogianya untuk dia, ditinggal olehnya di dalam bait suci. Para imam di dalam bait suci tidak bisa membedakan antara yang asli dan dan copyannya. Pangeran Menelik I berangkat membawa Tabut Suci tersebut dengan catatan akan dikembalikan kembali ke Yerusalem pada saat bangsa Yahudi sudah tidak murtad lagi terhadap Tuhan Allah, ternyata sampai dengan 3000 tahun kemudian hal ini belum terjadi.Para Imam Israel dan Pangeran Menelik I menamakan dirinya sebagai "Betha Israel" dan sekarang mereka lebih dikenal sebagai suku Falasha. Keturunan dari Pangeran Menelik I memerintah negara Etiophia sehingga wafatnya Kaiser Heila Selassie di th 1975.Mungkin anda tidak percaya bahwa sudah dari dahulu banyak sekali penganut agama Yahudi di negara Etiopia, bahkan ini tercantum di Alkitab Perjanjian Baru (Kis 8: 27) Pada waktu itu ada seorang pegawai istana Etiopia yang sedang dalam perjalanan pulang ke negerinya. Orang itu seorang pegawai tinggi yang bertanggung jawab atas semua kekayaan Kandake, ratu negeri Etiopia. Orang itu telah pergi ke Yerusalem untuk berbakti kepada Allah dan sekarang sedang kembali dengan keretanya. Sementara duduk di dalam kendaraannya itu ia membaca Buku Nabi Yesaya.Bangsa Israel sebenarnya sudah mengetahui hal ini bahkan pernah di muat dimajalah B'nai B'rith Messenger, bahkan Anda bisa membaca di Encyclopedia Britannica satu artikel: It (Aksum-Aduwa) contains the ancient church where according to tradition, the Tabot, or Ark of the Convenant brought from Jerusalem bythe son of Salomon and the Queen of Sheba, was deposited and is still supposed to rest.Bahkan sudah tercantum didalam Alkitab bahwa pada suatu saat Tabut Allah akan dibawa kembali dari negara Etiopia ke Yerusalem (Yesaya 18,1,7)Sebelum diangkut ke Yerusalem tahun, ternyata tabut suci tersebut ada di Aksum - kota bagian utara dari Etiopia. Tabut tersebut sudah disimpan disana sejak sekitar 3.000 th yang lampau, sejak kerajaan Salomo. Disimpan di dalam satu tempat rahasia, di dalam gua dibawah tanah dari gereja "Zion of Mary". Gua tersebut dijaga dengan ketat oleh para imam dari keturunan raja Israel.Tabut tersebut di simpan di dalam ruangan yang di kelilingi oleh tujuh tembok. Hanya ruangan dari tembok pertama sampai dengan ke empat bisa digunakan untuk berdoa oleh para imam disana. Dan untukruangan ke lima maupun ke enam hanya boleh dimasuki oleh para tetua imam saja. Sedangkan yg boleh masuk keruangan paling dalam atau ruangan ketujuh dimana tabut tersebut disimpan, hanya seorang imam pilihan saja, yakni yang menjadi penjaga dari tabut suci tersebut.
Imam penjaga tabut, tidak diperkenankan keluar dari gua tersebut, bahkan ia hanya diperbolehkan keluar sampai dengan keruangan ke enam saja, untuk mengambil makanan/minuman yg dibawakan oleh imam tetua lainnya. Ia harus
http://www.betheden.info - Beth Eden ONline GPdI Beth Eden Generated:27 October, 2009, 09:03
tinggal diruangan tersebut selama hidupnya, bahkan ia harus puasa dan berdoa selama 225 hari dalam setahun. Apabila ia mati maka ia akan digantikan oleh imam pilihan lainnya.
Demikian yang saya tahu, mungkin ada ralat atau tambahan dari teman-teman, trims.
http://www.betheden.info - Beth Eden ONline GPdI Beth Eden Generated:27 October, 2009, 09:03
The Golden Gate atau Gerbang Emas adalah salah satu dari 12 pintu gerbang kota Yerusalem kuno yang letaknya menghadap ke arat Timur dan berhadapan langsung dengan Bukit Zaitun.[1] Bangsa Yahudi biasa berdoa di gerbang ini, maka disebut juga sebagai Gerbang Kemurahan (Sha’ar Harachamim). Di kalangan bangsa Arab, dikenal dengan nama Gerbang Kehidupan Kekal (Gate of Eternal Life) dan pada zaman dahulu (Kis. 3:2) gerbang ini disebut sebagai Gerbang Indah (Beautiful Gate) atau Gerbang Yehuda.Pada zaman dahulu Imam Besar selalu masuk dari gerbang ini, karena itu adalah gerbang yang terdekat dan langsung menghadap ke Bait Suci yang dibangun oleh Salomo. Menurut tradisi Yahudi, ketika Mesias datang, Ia akan memasuki kota Yerusalem dari gerbang yang satu ini, sebab Alkitab menubuatkan hal itu di Mzm. 24:7-10 dan Yeh. 43;1-7. Tetapi Alkitab juga menubuatkan di Yeh. 44:1-2 & 46:12, bahwa gerbang ini akan tertutup sampai kedatangan Mesias.
Siapa tidak menyangka kota Cairo Mesir menerima mujizat Tuhan yang terbesar dimana Pegunungan Mokattam bagian Timur Cairo berpindah sejauh 3 (tiga) kilo meter kesebelah barat, berikut simak ceritanya :
Sekiranyanya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung (Matius 17 : 20). Jika kita menghadapi masalah pasti Tuhan akan memberikan jalan terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Seorang Khalifa Mesir pada Abad 10 atau tepatnya pada tahun 979 Masehi, namanya Kalifah AL-Mui'z Li Din Allah (nama tersebut mempunyai arti pengelola/ pembela agama Allah, dalam hal ini Islam) bertemu dengan Paus bernama Abraham bi Zara, Khalifa tersebut langsung bertanya kepada Paus tersebut katanya : “bukankah dalam Alkitab tertulis jika iman mu sebesar biji sesawai dapat memindahkan gunung ?”, langsung dijawab oleh Paus Abraham bin Zara : “Ia” ... dan Apakah Engkau percaya dengan Alkitab mu, dijawab Paus : “Ia...” dan Ia bertanya kepada Paus lagi : “apakah engkau percaya bahwa dapat memindahkan gunung ?” dan dijawab Paus : “Ia”... Khalifa langsung bukan meminta tetapi menyuruh Paus ini untuk memindahkan gunung, dan Khalifa menunjuk gunung Mokattam disebelah Timur Kota Cairo untuk pindahkan gunung itu...ke sebelah barat...dan dijawab oleh Paus bahwa “Kami tidak dapat berbuat apa-apa tanpa campur tangan dan pertolongan dari Tuhan.. Kemudian Kalifa menjawab dengan ancaman bahwa : “baiklah saya memberikan kamu kesempatan 3 (tiga) hari saja untuk memindahkan gunung Mokattam ini jika tidak maka risikonya semua orang Kristen di Cairo akan dibunuh.
Dengan segera Paus mengumpulan seluruh jemaatnya untuk berpuasa 3 (tiga) hari 3 (tiga) malam bahkan termasuk ternak mereka juga harus berpuasa. Dan akhir dari hari yang ketiga tersebut, Bunda Maria /Ibu Yesus menampakan dirinya dan berkata kepada Paus itu “Kamu jangan takut gunung itu pasti akan pindah”, caranya Paus harus mengundang Khalifa tersebut dan menemukan seseorang yang hanya mempunyai satu mata saja yang sedang membawa keranjang air dan Dia orangnya sangat baik dan beriman. Pertanyaannya kenapa harus mencari dan mendapatkan orang buta sebelah tersebut yang selanjutnya sibuta tersebut bernama Sant.Simon, sehingga Gereja Gua Batu ini bernama Sant.Simon:
Kisah Simon ini dikenal berhati mulia, mengapa matanya cuma satu, ternyata Sant.Simon menterjemahkan Alkitab secara harafiah : “kalau matamu merusak engkau maka harus dicungkil dari pada tubuh mu masuk neraka”. Menurutnya Ia melakukan dosa, yang mana Dia tukang Sol sepatu dengan tidak sengaja tunduk melihat aurat wanita, akhirnya si Sant. Simon mencungkil satu matanya. Disamping kerja tukang sol sepatu, dia juga membawa keranjang air, bekerja membantu orang miskin, orang lemah untuk distribusi air sungai nil. Karena ia berhati mulia maka ia dipilih Bunda Maria untuk mendampingi Paus Abraham bin Zara untuk saksi mujizat terbesar ini.
Selanjutnya hari keempat setelah berpuasa, Abraham bin Zara beserta Sant.Simon membawa Khalifa didaerah pegunungan tersebut, tiba pegunungan tersebut mereka berdoa selama 3 jam dan meneriakan ‘Kyrie Eleison’ ‘Kyrie Eleison’ dalam bahasa Yunani yang berarti ‘Lord, have mercy’ atau ‘Tuhan, kasihanilah kami’ sebanyak 412 kali dan mujizat terjadi pegunungan sebelah Timur itu terangkat dan matahari berada ditengah dasar berpijak, kemudian mereka berdoa terus dan pegunungan timur Mochatam berpindah kesebelah barat dengan jarak 3 kilo meter dari Kota Cairo, dan selanjutnya si Kalifa Almu’as berkata “stop-stop” aku telah melihat bagaimana tangan Tuhan Allah mu yang punya kuasa bekerja...
Setelah Kalifa ini melihat mujizat Tuhan maka Ia merasa bahwa pekerjaannya yang Ia geluti selama ini tidak ada artinya dihadapan Tuhan, akhirnya Ia menyerahkan dirinya untuk mengikuti Tuhan, kemudian hari berikutnya dia dibabtis menjadi orang kristen dan namanya berubah menjadi Stefanus.Untuk menghindari protes orang lain maka Stefanus pindah ke padang gurun.
Cerita ini telah tercatat dalam sejarah bangsa Mesir dan bahkan sampai menceritakan mengapa sampai Kalifa pindah ke padang gurun dan sampai mati melayani Tuhan.
Kalifa yang menjadi Stefanus dikuburkan di antara jalan Cairo dan Alexandria yang lokasinya disebut Aldi Allmakrun tetapi ada juga yang mengatakan bahwa tulang belulangnya dipindahkan ke Gereja Gantung / Al-Mu'allaqah (Hanging Curch) di Babylon (sekitar daerah kota Kairo lama) tetapi tidak ada dokumen yang menceritakan dengan jelas.
SEJARAH GEREJA SANT.SIMON
Orang – orang Kristen yang bekerja sebagai pengumpul sampah dikumpulkan Presiden Mesir Gamal Abdul Naser sejak tahun 1961 di tempat Gua Batu ini. Mereka ternyata hanya orang Kristen KTP hanya dari namanya saja orang Kristen, mereka tidak tau apapaun tentang Alkitab dan Tuhan Yesus, dan seseorang pengumpul sampah ini datang dari suatu tempat untuk mengumpul sampah, nama tempatnya disebut Sugra bertemu seorang Kristen, dan orang ini bertanya kepada pengumpul sampah ini katanya : apakah engkau kristen, dijawab ya... apakah engkau berpuasa dan mengikuti ibdah gereja, dan dijawab oh..tidak saya tidak melakukan hal itu. Karena penasaran maka orang Sugra ini datang ketempat pegunungan ini mencoba mengajarkan kekristenan, hal baik tentang ajaran-ajaran Tuhan Yesus, namun mereka tidak berubah dan akhirnya orang Sugra tersebut merasakan bahwa percuma mengajarkan kepada mereka dan dia memutuskan untuk tidak datang lagi ketempat ini, namun Tuhan megetuk hatinya agar jangan berhenti mengajar di tempat ini, kata Tuhan kamu harus menyelesaikan pekerjaanmu sampai selesai dan akhirnya ia menjadi pendeta ditempat ini namanya adalah pendeta Simon Abraham.
Kemudian pada tahun 1980 mereka mulai memotong batu untuk melebarkan tempat Gereja, kira-kira sebanyak 1,5 ton batu dipotong sehingga menjadi gua lorong yang besar, setelah 13 hari bekerja mereka mulai mengadakan kebaktian di tempat ini. Tempat ini ternyata merupakan Gereja terbesar di Mesir dengan kapastitas 15.000 sampai dengan 17.000 orang.
Pada saat membangun gua ini terjadi mujizat : ada satu orang anak tergilas truk proyek ini dan sudah pasti risikonya proyek ini akan ditutup karena dapat membahayakan keselamatan pekerja dan anak-anak sekitarnya, namun pendeta tsb berdoa bersama jemaat dengan sunggguh sungguh selama 7 hari dan akhirmya kepala anak tersebut tersambung kembali dan sampai sekarang anak itu masih hidup. Jadi tenyata mujizat itu terus ada dan banyak mujizat disini terjadi, yang lumpuh bisa berjalan, yang buta bisa melihat sehingga disatu kamar sebelah kiri pintu masuk terlihat banyak kursi roda yang disimpan disana sebagai bukti mujizat telah terjadi, kira-kira sudah 200 kali mujizat terjadi...
Ada mujizat disini yakni pada langit-langit gua gereja Sant.Simon tanpa dipahat secara alami mereka menemukan relif lukisan Bunda Maria sedang menggendung Putra Allah Yesus Kristus.
Jadi ternyata kita datang kesini bukan kebetulan tetapi semua rencana Tuhan untuk menyaksikan mujizat terbesar yang terjadi di gereja terbesar di negara Mesir. Pada saat kita ketempat itu, ada yang sudah malas untuk kesana mengingat tempatnya jauh, jorok penuh sampah- sampah, tenyata ada ribuan air mata yang tumpah ditempat ini, dari tempat ini sejarah pembangunan Mesir dimulai, dari tempat ini yang mustahil bagi manusia ternyata nyata dalam kehidupan ini, dari tempat ini iman kekristenan, gereja-gereja akan berkembang di Mesir ini, dari tempat ini orang-orang kafir, orang-orang tidak percaya Tuhan Yesus ingin membuktikan kalau kamu punya iman sebiji sesawi dapat membuktikannya sendiri, dari tempat ini para pemulung-pemulung sampah yang hidupnya tidak layak, kita sampai tutup mulut melihat mereka, tetapi mereka-mereka ini yang akan merubah Negara Mesir ini. Kita lihat ada roti yang dipenuhi lalat-lalat, tetapi mereka makan tidak sakit, tetapi kita yang makan 4 sehat lima sempurnah tetap sakit.
Pada perjalan ziarah kita yang terakhir kita dibawah kesini untuk meliah ada banyak orang yang membutuhkan uluran tangan kita dan puji Tuhan kita ada masuk dalam rencana Tuhan...ayat firman : “berbahagialah orang yang miskin dihadapan Allah karena merekalah yang empunya kerjaan Surga” kata berbahagia dan kata miskin disini secara fisik mereka ini tidak pantas dan layak, tetapi sebenarnya dari tempat ini mujizat-mujizat sedang berlangsung. Marilah kita mengambil bagian dalam rencana Tuhan
*) Sumber : (1). . Jenkins, S., 'Faith to Move Mountains', Cairo Times, 20 March-2 April 1997. (2). Ziarah di Cairo Mesir tanggal 12 Oktober 2009.
Tanah Suci berada di ujung Timur dari kawasan Mediterania, yang berbatasan dengan Libanon dibagian Utara, Syiria dan Yordania dibagian timur dan dibagian Selatan Gurun Sinai, dengan luas hanya sebesar 14.000 mil2, Selama ribuan tahun peziarah datang ke sini untuk bertemu dengan Tuhan karenadipercaya tTanah Suci Kota Yerusalem dipercaya sebagai pintu gerbang menuju surga. Belum pernah tercatat dalam sejarah satu kota suci pun yang lebih lama dihormati secara terus menerus oleh dunia. Tak ada satu kota pun yang mendapatkan perhatian dari dunia sedemikian besarnya. Seperti tercantum dalam nyanyian ziarah Daud : “Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku. Mari kita pergi ke rumah Tuhan. Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Jerusalem. Hai Jerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat ke mana suku - suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel “ (Mazmur 122 : 1-4).
Pada zaman kuno kawasan ini dilalui oleh jalur paling penting dalam komunikasi yang menghubungkan Mesir dengan Syiria dan Mesopotamia. Pada zaman modern, menjadi kawasan yang tidak pernah tenang dikarenakan sebagai tanah kelahiran dari tiga kepercayaan besar monotheisme dan merupakan bagian dari Timur Tengah, yang adalah jembatan bagi tiga benua. Kawasan ini adalah tempat dimana terdapat sisa-sisa dari peradabanpaling kuno dunia, suatu kawasan dimana sepanjang sejarahnya merupakan pertemuan antara Timur dan Barat, tanah tempat para nabi dan Kristus, yang mana dengan ajaran dan hukum abadi, mengarahkan tindakan kemanusiaan berdasarkan keadilan dan hukum dengan melahirkan tiga kepercayaan monotheisme yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Bagi kaum Yahudi ini adalah tanah perjanjian yang terdapat dalam Kitab Suci dan kejayaan masa lampau mereka, bagi kaum Kristen, ini adalah tanah dimana Kristus hidup dan menderita, tanah yang mendengar kata-kataNya yang agung dan menyaksikan segala perbuatanNya yang ajaib; bagi kaum Islam ini adalah tanah dimana Nabi Muhamad SAW terangkat ke Surga. Dari saat paling kuno sampai saat ini peziarah datang dari segala penjuru dengan kelelahan yang menyiksa, ketidaknyamanan, menghadapi segala risiko, untuk melihat tanah dengan sejarah dan kepercayaan yang luar biasa, tanah yang mereka kenal sejak masa kecil. Kawasan yang melahirkan kepercayaan dan kasih ini juga merupakan kawasan yang melahirkan peperangan, pertumpahan darah dan kesengsaraan. Sejak zaman kuno dan sampai sekarang ini perang diikuti oleh perang lain, kerusuhan diikuti dengan kerusuhan lain, memenuhi tanah suci dengan darah manusia. Tidak ada negara di dunia yang memiliki sejarah lebih dramatis dari Tanah Suci.
SEJARAH SINGKAT :
vTanah Suci dikenal ketika Abraham dari tanah Ur Mesopotamia berangkat menuju Kanaan sekitar tahun 1950 Sebelum Masehi (SM).
vTahun 1250 SM, Josua menyebrang sungai Yordan, menguasai tanah Kanaan dan membaginya kepada dua belas suku.
vTahun 1200 SM, Kaum Filistin dari Kreta menduduki kawasan tersebut, dan tanah Kanaan diberi nama sesuai dengan nama mereka “Palestina”.
vTahun 1025 SM, Saul dinobatkan menjadi Raja Israel yang pertama.
vTahun 1004 -962 SM, Daud diangkat sebagai Raja Israel kedua.
vTahun 965 – 922 SM, Salomo diangkat dan mendirikan Bait Allah.
vTahun 1953 – 930 SM, Israel terbagi dua menjadi Israel dan Yudea.
vTahun 721 SM, Bangsa Asyur menguasai Samaria dan membawa kesepuluh suku dari Kerajaan Utara ke pengasingan, sekaligus mengakhiri Kerajaan Israel.
vTahun 587 SM Nebukadnezar menghancurkan Yerusalem dan Bait Allah dan membawa suku Yehuda ke pengasingan di Babilon.
vTahun 539 SM Cyrus menjajah Babilon dan membolehkan kaum Yahudi untuk kembali ke Yerusalem. Bait Allah dibangun kembali oleh Zerubabel.
vTahun 334 SM, Alexander yang Agung menjajah Palestina dan sampai dia meninggal kawasan tersebut dibawah kekuasaan Ptolemy dari Mesir.
vTahun 198 SM, Antiochus ke III dari Syiria mengalahkan Mesir dan Palestina dalam kekuasaan Seleucid.
vTahun 175 SM, Antiochus ke IV menjadi Raja. Ia mencemarkan persembahan kepada Yahwe dan menodai Bait Allah dengan mepersembahkan babi pada altar Bait Allah.
vTahun 64 SM, Pompey menjajah Palestina.
vTahun 40 SM, Bangsa Parthians mengejutkan bangsa Roma dengan serangan mendadak dan menguasai kawasan tersebut.
vTahun 39 SM, Herodes yang Agung mengusir bangsa Parthians dan berkuasa sampai abad 4 SM.
vTahu 4 – 1 SM, Tuhan Yesus lahir.
vTahun 30 Masehi (M) Tuhan Yesus disalibkan.
vTahun 66 M, Bangsa Yahudi memberontak dibawah pimpinan kaum Zealots.
vTahun 70 M, Titus memberantas pemberontak Yahudi dan meluluhlantakan Yerusalem.
vTahun 132 -135 M, Kaum Yahudi kembali memberontak untuk kedua kalinya dibawah pimpinan Bar Kokhba. Pemberontakan tersebut menjatuhkan Hadrian yang menghancurkan Yerusalem dan membangunnya kembali sebagai kota Romawi Aelia Capitolina.
vTahun 330 – 634 M, Palestina beralih dibawah kekuasaan Bynzantium. Setelah konversi Konstantin, kekristenan menyebar secara luas. Banyak gereja didirikan.
vTahun 614 M, Bangsa Persia menguasai Palestina, Ribuan umat Kristen dibunuh dan ratusan gereja dihancurkan.
vTahun 636 M, Kaum Muslim menguasai Palestina dan menjadikannya kota suci yang ketiga.
vTahun 1009 Fatimid Khalif Hakem menghancurkan Gereja Makam Suci serta bangunan Kristen lainnya yang menyulut perang dan dendam antar Timur dan Barat dalam Perang Salib selama 200 tahun.
vTahun 1099 M, Yerusalem dikuasai oleh Ksatria Perang Salib dan Kerajaan Latin didirikan di Yerusalem.
vTahun 1187 M, Saladin, Pangeran muslim dari Mesir, mengalahkan Ksatria Perang Salib di daerah Tanduk Hittin dan mengakhiri kekuasaan mereka atas Yerusalem.
vTahun 1263 M, Mameluke, Sultan Beybars dari Mesir, menguasai daerah kekuasaan Ksatria Perang Salib yang tersisa dan menguasai kota-kota pesisir pantai selama 250 tahun.
vTahun 1400 M, Bangsa Mongol dibawah wilayah Timur Tengah menguasai Palestina.
vTahun 1517 M, Kekaiseran Ottoman dari Turky menguasai Palestina dan berkuasa disana selama 400 Tahun.
vTahun 1917 M, Palestina beralih ke bawah kekuasaan sekutu pada Perang Dunia I dibawah pimpinan Jendral Allenby. Pada tahun inilah dikeluarkan Deklarasi Balfour yang menyatakan Palestina sebagai tanah air bangsa Yahudi.
vTahun 1922 Mandat atas Palestina oleh Inggris disetujui oleh Liga Bangsa-Bangsa.
vTahun 1947 PBB mengadopsi rencana pemisahan Palestina antara Israel dan Yordania.
vTahun 1948 Mandat Inggris berakhir dan pada tanggal 14 Mei 1948 Perwakilan Yahudi Nasional mendirikan negara Israel. Peperangan antar Yahudi dan bangsa Arab dimulai.
vTahun 1948, Perang berakhir dan gencatan senjata ditandatangani antara Israel, Mesir, Syria, Yordania dan Libanon. Palestina dibagi antara Israel dan Yordania.
vTahun 1967 tanggal 5 Juni, terjadi pecah perang antara bangsa Arab dan Israel. Perang tersebut berakhir setelah 6 hari dan Israel menguasai Jazirah Sinai, Dataran Tinggi Golan dan Tepi Barat sungai Yordan.
vTahun 1973 tanggal 6 Oktober, kembali pecah perang antara bangsa Arab dan Israel. Setelah 16 hari bertempur diakhiri dengan gencatan senjata. Kita sama-sama berharap damai akan lahir nanti; bangsa Yahudi dan Arab yang sebelumnya hidup damai berabad-abad akan mencapai perdamaian setelah dendam selama berpuluh tahun dan akan bekerjasama kembali untuk kemakmuran dan masa depan kawasan ini.
vTahun 1979, Presiden Mesir, Anwar Sadat berkunjung ke Israel dan diikuti dengan penandatanganan perdamaian antar keduanya dan akhirnya Pegunungan Sinai dikembalikan kepada Mesir.
*). Sumber : buku “Jerusalem” by Sami Awwad dan literatur lain yg mendukung
JATI DIRI
-
JATI DIRI Seekor ikan bertanya kepada Kura-kura :"Mengapa setiap kali kamu
mengalami masalah selalu bersembunyi, masuk ke dalam
cangkangmu...?"Kura-kura me...
Jenis-jenis Keju
-
Selain dari teksturnya, keju pun bisa dibedakan menurut bakteri dalam
proses fermentasinya, susu yang digunakan dalam pembuatan keju, maupun dari
jenis ...